SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH AL-FURQON PONOROGO

Ciri Hamba Pilihan

Inilah ciri sifat hamba Allah pilihan. Ketika orang-orang bodoh melontarkan ucapan buruk, mereka tidak membalas dengan ucapan yang sama, namun mema’afkan. Senantiasa berkata yang baik, tidak terprovokasi oleh kejahilan orang tersebut. Ikuti sajian yang berikut! Di antara sifat dan karakter yang melekat pada mereka adalah :


  1. TAWADHU’ (RENDAH HATI)
    Allah subhanahu wata’ala menggambarkan keadaan mereka dalam firmanNya, “ (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati” ( Al-Furqan : 63 ) Sifat pertama seorang hamba yang menyandang gelar “ ‘ibadurrahman adalah tawadhu’. Tatkala berjalan di atas bumi ini mereka sangat enteng dan ringan, tidak direkayasa, tidak sombong, ataupun angkuh. Tidak berjalan dengan sangat cepat yang menunjukkan sikap suka mengentengkan dan kasar, juga tidak berjalan dengan sangat pelan yang menunjukkan sifat malas dan kumal. Namun insan-insan pilihan ini berjalan dengan ringan, penuh dengan semangat, tekad, kelelakian, dan jiwa muda.

  2. RIFQ ( LEMAH LEMBUT )
    Karakter yang berikutnya adalah sebagaimana firman-Nya, “ Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” ( Al Furqan : 63) Yang menjadi patokan mereka dalam hal ini adalah Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, insan paling lemah lembut. Begitu indah satu kisah yang menunjukan keagungan beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam, “Suatu ketika ada seorang Arab Badui yang datang kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan berkata kasar, lalu kaum muslimin marah dan ingin memberinya pelajaran, namn hal itu dicegah oleh beliau. Beliau membalas sikap kasar itu dengan kasih sayang dan lemah lembut.” (Hadits Muttafaqun ‘alaih).

  3. BANYAK BERSUJUD DAN BERDIRI
    Allah meneruskan gambaran pribadi ini dalam firman-Nya, “Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka.”(Al Furqan : 64).Allah menyebut para hamba-Nya sebagai orang yang mencintai malam hari dengan melakukan ibadah. Mereka bangun saat orang-orang sedang terlelap tidur, waspada saat orang-orang lengah, sibuk menyongsong Rabb mereka, mengantungkan jiwa dan angota badan mereka kepada-Nya. Manakala yang lain terlena dan merasa mantap dengan kehidupan duniawi, mereka menginginkan ‘Arsy ar-Rahman sebab mereka mengetahui bahwa ibadah di kegelapan malam dapat menjauhkan mereka dari sifat riya dan minta dipuji. Ibadah di malam hari juga membangkitkan kebahagiaan di hati dan ketenangan bagi jiwa serta penerangan bagi penglihatan mereka.

  4. TAKUT NERAKA
    Sebagaimana firman-Nya, “Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Rabb kami, jauhkan adzab Jahannam dari kami, sesungguhnya adzabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” (Al-Furqan : 65-66). Sekalipun ‘ibadurrahman sangat ta’at dan hari mereka dipenuhi dengan ketakwaan, namun mereka senantiasa merasa amalan dan ibadah mereka masih kurang. Mereka tidak melihat hal itu sebagai jaminan dan pemberi rasa aman dari api neraka bila saja tidak mendapatkan curahan karunia dan rahmat-Nya yang dengannya mereka terhindar dari adzab Jahannam. Karena itu, mereka selalu terlihat takut, cemas dan khawatir dengan adzab Jahannam.

  5. EKONOMIS, TIDAK BOROS
    Allah subhanahu wata’ala mengatakan, “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) merka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu ) di tengah-tengah antara yang demikian.” (Al-Furqan : 7) ‘Ibadurrahman bukanlah orang-orang yang berbuat mubadzir, membelanjakan harta melewati batas keperluan. Karena orang-orang yang berbuat mubadzir adalah saudara-saudara syetan. Syetan selalu menyuruh berbuat keji dan munkar. Mereka juga mengetahui bahwa mereka bertanggungjawab di hadapan Allah subhanahu wata’ala terhadap harta mereka; dari mana mereka peroleh dan kepada siapa mereka infakan. Mereka juga tidak pernah kikir terhadap diri sendiri dan keluarga mereka, dalam arti teledor memberikan hak mereka dan tidak berinfaq untuk hal yang telah diwajibkan Allah subhanahu wata’ala, sebab mereka mengetahui bahwa Allah subhanahu wata’ala telah mencela kekikiran dan sifat bakhil. Jiwa nan suci menilai buruk sifat bakhil dan mengindari pelakunya.

0 comments:

Random Ayat

NOMOR REKENING PANTI

Photobucket
Dan Hadits Nabi Muhammad SAW yang artinya : “ Aku dengan orang yang memelihara anak yatim dalam surga ini “ (sambil menunjuk jari telunjuk dan ibu jari ) “ HR. Bukhori. ZAKAT,INFAQ,SHODAQOH & WAKAF ANDA
Dapat disalurkan ke rekening panti di : Bank BTN 10092-01-57-001 145-7 Bank JATIM 0202580637 Bank BRI 650001008976538 CABANG PONOROGO a/n panti asuhan muhammadiyah al-furqon
PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH AL-FURQON | Template by - layout4all | Design by - Blogger Newbie